Rabu, 29 April 2015

Sejatinya Diri?

Waktu mungkin tak bisa diputar, dan masa lalu, sekeras apapun upaya untuk menghilangkannya, masih akan berbekas. Untuk mereka yang merasa dirinya tak tertolong lagi, masa depan adalah suatu kekhawatiran karena ketidakmampuan untuk menemukan jati diri. Mungkin di masa depan nanti mereka akan bekerja, sukses, menikah, dan banyak rezeki. Tapi kerisauan yang dimaksud adalah mereka belum bisa menemukan diri mereka yang mereka sukai. Penyesalan yang mungkin nanti disesali adalah jati diri mereka yang hambar, hanya terdiri dari hitam-putih, dan kurang mempunyai makna.

Masa depan masihlah suatu misteri, yang kita pun tidak tahu rencana Tuhan macam apa yang akan kita temui untuk diri kita. Untuk itu biarlah Dia yang ngatur jadi tidak perlu dirisaukan. Tapi satu hal yang pasti, apa yang kita lakukan hari ini akan kita tuai hasilnya di hari kemudian. Dan bagi yang ingin menemukan jati diri mereka di hari kedepannya adalah mungkin tergantung seperti apa kita memaknai hidup kita hari ini.  Bagian mana yang disukai, benci, apa yang harus dikurangi dan diperbaiki, serta bagian mana dari hidup kita ini saat kita melakukannya membuat kita paling bahagia itu yang terpenting.

Mungkin sepertinya tulisan ini bermakna pada awalnya, tapi sebenarnya tidak. Hal ini adalah hasil dari imajinasi liar penulis yang masih berusaha memulai untuk lebih memaknai hidup, jadi tidak ada hari yang terlewati begitu saja tanpa makna.

2 komentar:

  1. intinya lakukan yang buat diri kita bahagia...so.so selfish

    BalasHapus
  2. sip, lalu sebarkan kepada yang lain..

    BalasHapus